" Mengapa akhirnya saya harus membela Kurawa....?" itulah mungkin suara hati yang selalu terngiang di nurani Prabu Salya, terutama ketika menjalani hari demi hari perang dahsyat Baratayudha.
Sebuah perang yang begitu hebat, puluhan ribu orang tewas, ratusan ksatria senapati menemui ajal, karena Baratayudha, perang antar saudara ras bangsa Manusia yang seharusnya tak perlu terjadi.
Tapi bagi Salya, perang itu masih tidak seberapa. Peperangan yang sebenarnya, baginya sudah dimulai jauh sebelum Baratayudha. Bahkan sejak muda ketika dirinya masih dipanggil sebagai Narasoma.
Sebuah hingar bingar pertempuran yang terjadi dalam kurun waktu begitu lama, di kesunyian lubuk hati nurani dirinya. Salya, seorang raja besar Mandraka yang harus selalu mengalami pertentangan batin selama hidupnya.