Harga Resmi | : | Rp. 69.000 |
Harga | : | Rp. 44.850 (35% OFF) |
Ketersediaan | : | Stock di Gudang Supplier |
Format | : | Soft Cover |
ISBN13 | : | 9786231862099 |
Bahasa | : | Indonesia |
Penerbit | : | Bentang Pustaka |
Dimensi | : | 130 mm x 210 mm |
Kronologi hidup manusia ditulis dengan banyak cara. Alih-alih menggunakan linimasa atau buku biografi, Ismail Basbeth memilih memaparkan deretan karya cerita yang ditulisnya sebagai caranya menginterpretasi segala fenomena di sekelilingnya.
Ada kisah Paijo yang merasa kehilangan akar di tanah kelahirannya dalam cerita Pulang. Ada kisah Guntur yang tersesat di tengah riuhnya dunia internet. Semua manusia yang hadir dalam kumcer ini sejatinya bukan hanya orang-orang dalam hidup Ismail Basbeth. Mereka juga ada di sekitar kita, bahkan mereka adalah kita.
">
Kronologi hidup manusia ditulis dengan banyak cara. Alih-alih menggunakan linimasa atau buku biografi, Ismail Basbeth memilih memaparkan deretan karya cerita yang ditulisnya sebagai caranya menginterpretasi segala fenomena di sekelilingnya.
Ada kisah Paijo yang merasa kehilangan akar di tanah kelahirannya dalam cerita Pulang. Ada kisah Guntur yang tersesat di tengah riuhnya dunia internet. Semua manusia yang hadir dalam kumcer ini sejatinya bukan hanya orang-orang dalam hidup Ismail Basbeth. Mereka juga ada di sekitar kita, bahkan mereka adalah kita.
">
Kronologi hidup manusia ditulis dengan banyak cara. Alih-alih menggunakan linimasa atau buku biografi, Ismail Basbeth memilih memaparkan deretan karya cerita yang ditulisnya sebagai caranya menginterpretasi segala fenomena di sekelilingnya.
Ada kisah Paijo yang merasa kehilangan akar di tanah kelahirannya dalam cerita Pulang. Ada kisah Guntur yang tersesat di tengah riuhnya dunia internet. Semua manusia yang hadir dalam kumcer ini sejatinya bukan hanya orang-orang dalam hidup Ismail Basbeth. Mereka juga ada di sekitar kita, bahkan mereka adalah kita.
">
Kronologi hidup manusia ditulis dengan banyak cara. Alih-alih menggunakan linimasa atau buku biografi, Ismail Basbeth memilih memaparkan deretan karya cerita yang ditulisnya sebagai caranya menginterpretasi segala fenomena di sekelilingnya.
Ada kisah Paijo yang merasa kehilangan akar di tanah kelahirannya dalam cerita Pulang. Ada kisah Guntur yang tersesat di tengah riuhnya dunia internet. Semua manusia yang hadir dalam kumcer ini sejatinya bukan hanya orang-orang dalam hidup Ismail Basbeth. Mereka juga ada di sekitar kita, bahkan mereka adalah kita.