Awalnya, kami membayangkan bahwa menjadi dokter itu selalu berhadapan dengan pasien, menggunakan stetoskop, berkaca mata dan berwajah serius. Kami tidak pernah membayangkan bahwa akhirnya di antara kami ada yang melenggak-lenggok di atas panggung, disorot kamera sebagai presenter, menyanyi di atas panggung, bahkan hingga bermain film layar lebar dan sinetron....
Mungkin zaman telah berubah, sehingga gambaran tentang seorang dokter dengan pakaian putih dan stetoskopnya harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Banyaknya talk show kesehatan di berbagai media yang membutuhkan pakar kesehatan yang menarik membuat kami terjun ke dunia yang kerap disebut selebritas.
Seperti apa pun gemerlap dunia tersebut, kami tetaplah dokter. Sonia masih berkutat sebagai pakar/presenter kesehatan, Lula masih menangani kasus-kasus narkoba, Tompi masih tetap menjalankan praktik di bidang bedah plastik, dan saya (Boyke) masih setia bergelut dengan masalah seks dan kesehatan reproduksi di Klinik Pasutrinya. Dan, untuk itulah kami mendedikasikan hidup kami.