"Tanda orang yang merdeka yaitu ketiadaan hatinya di bawah penghambaan makhluk, kepentingan-kepentingan dunia dan tujuan-tujuan akhirat. Tidak satu pun keduniaan yang sifatnya sementara yang memperbudaknya, tidak juga keinginan, angan-angan, permintaan, tujuan, harapan dan kerugian atau keuntungan. Dirinya bebas dari semua itu. Itulah sebabnya, orang-orang Anshar lebih mengutamakan orang-orang Muhajirin atas diri mereka sendiri dalam peristiwa hijrah Rasulullah Saw...." Inilah novel inspirasi dunia religius berkarakter sufistik, yang sungguh sangat langka dalam khazanah sastra Islam kita. Ia tidak hanya sekedar fiksi, lantaran alur, karakter, konflik dan temanya sendiri dibangun berlandaskan semangat dan inspirasi besar untuk menjadikan hidup ini semata-mata lillahi ta?ala. Sebuah bacaan yang sungguh langka di era yang serba pamrih, profit dan ambisi.