Kompasmu, apakah kamu memperhatikannya? Ada dua arah di sana. Utara dan selatan. Sama halnya seperti matamu sendiri, arah itu menyelamatkanmu dari kesesatan. Tapi kompas milikku buta. Tidak ada utara selatan dalam hidupku, semua hanyut dalam ketakutan dan masa lalu. Lima belas tahun penjara mencuri jarum kompasku dan setelah bebas, aku pun masih belum tahu ke mana arah hidupku. Aku pembunuh, korban hasrat yang menyimpang. Dunia luar menungguku, berpura-pura menyambutku dengan semarak, untuk kemudian kembali meremukkanku dalam ketakutan. Aku butuh jalan, butuh mata kompasku. Apakah kamu bisa membantuku menemukannya? Aku Ravit, bekas tahanan yang kini kembali terpenjara rasa takut.
Sangat inspiratif! Suka deh sama ceritanya. Bikin pengen ke jalan-jalan ke Bali dengan cerita yang yang sarat lokalitas tapi nggak bikin bosan. Ambillah, abaikan, dan lupakan!