Ringkasan utama tentang pandangan dan penerapan praktis Agama Buddha Mahayana pada latihan semboyan-semboyan yang diarahkan agar ego yang melekat pada diri kita bisa dibalikkan dengan mengembangkan keramahan serta belas kasih sebagai sarana pencapaian kewaspadaan.Melalui latihan semboyan, kita mulai menyadari bahwa kecenderungan perilaku kita, bahkan di dalam sikap kita yang paling kecil sekali pun adalah salah satu dari egoisme.Pelatihan tonglen adalah sebuah pembalikan langsung dari pola perilaku seperti itu dan didasarkan pada latihan mendahulukan orang lain daripada diri kita sendiri.Tonglen adalah sebuah cara yang sungguh bermanfaat untuk menghadapi kepedihan dan kekalahan.Tonglen membantu kita untuk menanggulangi pergolakan di dalam jiwa kita dan penolakan atas pengalaman seperti itu serta berhubungan dengannya secara lebih sederhana dan langsung.Ada tiga tahap dalam latihan tonglen yaitu:1. Tenangkan pikiran Anda dalam waktu berberapa detik.2. Tarik nafas pada apa-apa yang tidak diinginkan dan3. Hembuskan nafas pada apa-apa yang diinginkan.Sebagai contoh pada waktu menarik nafas ucapkan dalam hati semoga aku mendapat kemalangan dari orang lain, lalu hembuskan nafas semoga kebaikanku mengalir kepada mereka.Sifat yang penting bagi latihan ini adalah membuka hati Anda dengan hati terbuka menerima dan dengan hati terbuka melepaskan.Apapun yang mucul di dalam pikiran atau pengalaman seseorang dilepaskan ke dalam ruang kewaspadaan yang lebih besar yang dibangkitkan oleh latihan semboyan. Keterbukaan pikiran seperti inilah yang menjadi landasan bagi pengembangan welas asih.