Nara memergoki pacarnya berciuman dengan sahabat terdekatnya. Sakit hati, rasa dikhianati, semua berkumpul memenuhi rongga dadanya. Belum lagi orang-orang yang akan menatapnya iba. Berkata seberapa menyedihkan dia, ditikung sahabat sendiri.
Tidak, itu tak boleh terjadi. Nara tak boleh dipandang sebagai pihak yang menyedihkan. Egonya yang tinggi membuatnya tak hanya diam meratapi. Akan ia buktikan bahwa dirinya bukanlah yang terbuang. Tapi merekalah sampah yang tak pantas ada di hidupnya.
Karena tekad itu, Nara pun menemui Naresh. Si cowok cuek yang selalu menjadi saingannya.