PANDEMI Covid-19 telah menunjukkan tidak ada negara yang aman dari dampaknya. Namun korban jiwa seharusnya bisa dihindari jika penanganan pandemi di Indonesia lebih baik, sebagaimana ditunjukkan oleh sejumlah negara lain yang berhasil menekan angka kematian. Buku ini adalah catatan kritis dan evaluasi mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia. Hal yang disorot adalah manajemen komunikasi dan kebijakan selama pandemi, perbedaan data dengan situasi riil di lapangan, sampai kisah-kisah di garis depan para relawan dan tenaga kesehatan. Ditulis oleh para sukarelawan Covid-19 di Indonesia, buku ini dapat menjadi pelajaran bagaimana menghadapi masa yang akan datang apabila sang pandemi kembali lagi. Profil Penulis: Ahmad Arif dikenal dengan Aik adalah jurnalis dan kolumnis di harian Kompas dengan fokus sains, lingkungan, bencana, dan kesehatan. Ia menulis sejumlah buku sains populer dan bergiat sebagai Co-inisiator LaporCovid-19. Bhima Yudhistira adalah ekonom sekaligus Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies), lembaga think tank ekonomi dan kebijakan publik. Bhima menempuh pendidikan sarjana ekonomi di UGM dan master di University of Bradford, Inggris. Ia terlibat sebagai kontributor ahli dibeberapa diskusi dan kajian yang dilakukan LaporCovid-19. Herlambang P. Wiratraman adalah Ketua Pusat Kajian Hukum dan Keadilan Sosial (LSJ) dan dosen di Departemen Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada. Sejak 2022, ia berperan sebagai Sekretaris Jenderal Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI). Pendidikan terakhir menempuh PhD bidang hukum di Faculty of Law, Leiden University, Belanda