Di negeri lain, Mutiara masih terus bermimpi: tentang masa depan, tentang masa lalu. Tentang kejadian-kejadian yang selalu menyelinap dan membayanginya Ia seperti masih mendengar suara ganasnya air sungai yang menelan tubuh anak itu hidup-hidup, melihat wajahnya yang pucat, dan menyaksikan tangannya yang menggapai-gapai di atas permukaan air. beberapa waktu sebelumnya ia membujuk anak itu untuk menyeberang, namun ia gagal menjaganya... (Mata Mutiara) Mata mutiara adalah sebuah pergulatan antara rasa kasih dan ketamakan, antara cinta dan kepandiran.