Sebuah Hadits Nabi menjadi Peringatan bagi kita semua:
"Celakalah orang yang mendapatkan bulan Ramadhan, tetapi tidak menerima pengampunan dari Allah. Jika tidak mendapatkan pengampunan (pada bulan itu), lalu kapan lagi?!" (HR. Imam Ibnu Majah dari sahabat Anas/At Targhieb Wattarhieb, II, hlm. 99)
HM. Madchan Anies, penulis buku ini, memberikan perumpamaan yang sangat indah: "Bila di sebuah lapangan luas disebarkan emas dan mutu manikam, kemudian diumumkan kepada masyarakat ramai bahwa lapangan tersebut penuh dengan emas dan mutu manikam, dan semua yang berminat boleh mengambil sepuas-puasnya tetapi hanya dalam tempo lima menit, apa yang akan terjadi? Semua orang yang mengerti nilai emas dan mutu manikam pasti berlomba memungutinya.
Dan tentu saja sangat besar pengharapan mereka agar waktunya diperpanjang sampai sore hari. Akan tetapi, orang-orang yang tidak mengerti nilai emas dan mutu manikam tentu hanya akan menonton orang banyak yang berduyun-duyun dan berebut emas itu. Begitulah tamsil kemuliaan bulan Ramadhan dan sikap umat Islam menghadapinya."