Hidup dan Shalat. Dua hal dalam hidupku yang punya liku-liku dan makna sama. Diawali dengan mengumandangkan takbiratul Ihram, langkah awal untuk mengenal Allah. Setelah itu tertunduk kepala dan punggung. Lalu bangkit lagi... tersimpuh... lalu... Sejalan dengan vektor shalatku, dan pencarianku berakhir dengan salam. Akhir bahagia tiada lain hanya Islam. Satu-satunya agama yang menyelamatkan umatnya. Dimana pun... inna ma'al 'usri yusran. Kekuatan yang mengkokohkanku. Orang menyebutku takmir. aku tak lebih dari siswa yang terseret takdir menjadi tukang bersih-bersih masjid yang sempat hampir diusir dari masjid gara-gara kelakuanku. Banyak hari-hari jatuh bangunku, terseok, dan tersandung. Namun terkadang bangkit. Kawanku tiba-tiba menjadi musuh besarku. Perjalananku yang penuh peluh, letih dan darah mmperjuangkan cia-cita dan kebenaran. Sampai suatu hari sesuatu yang menggemparkan diriku terjadi... Saat dimana aku tak bisa melakukan apapun kecuali bersimpuh. Hingga akhirnya aku menemukan sebuah makna. Ketemukan kehadiran Allah.