Ada yang akhirnya tumbuh dari luka yang harus mereka terima.
Mereka seperti kopi yang disiram air panas.
Air panas membuatnya harum dan bermanfaat.
Ada juga yang akhirnya hancur karena luka yang mereka terima.
Mereka menolak tumbuh atas kekecewaan yang datang.
Mereka hancur seperti tomat yang dimasukkan ke dalam air panas.
Kamu tidak punya kuasa atas luka yang akan datang padamu.
Tapi, kamu punya kuasa untuk memilih tumbuh atau hancur dari luka itu.
Baca lagi buku ini saat kamu sedang terluka.
Karena ikhlas menerima luka bukanlah perkara mudah.
Indra Sugiarto adalah seorang anak desa yang lahir dari keluarga sederhana di Banyumas, Jawa Tengah.
Penulis mulai berkuliah di jurusan Kimia IPB (Institut Pertanian Bogor) dengan segala tantangan yang harus dia hadapi, karena bukan hanya kuliah yang harus dipikirkan tapi juga tentang bagaimana bertahan hidup di perantauan dengan uang kiriman sangat terbatas. Anak ke-3 dari 6 bersaudara ini ingin adik-adiknya juga sukses dan berkuliah, maka prinsipnya adalah dia harus sukses dulu.
Belajar banyak dari pengalaman berdagang sejak kecil hingga kuliah, dan pengalamannya mengajar les dan asisten praktikum di kampus akhirnya Kak Ugi (panggilan akrabnya) membuka bimbingan belajar Katalis Education (@kataliseducation). Dari modal memenangkan lomba business plan di kampus-nya. Dari Katalis inilah, selain mengajar les kimia, Indra Sugiarto sering bertemu langsung dengan adik-adik SMA yang akan berkuliah. Mendengarkan kendala yang harus mereka hadapi secara personal, selama bertahun-tahun membuatnya sadar bahwa ada yang anak SMA butuhkan selain akademik, tapi juga teman berjuang yang mengerti apa yang mereka rasakan. Maka dibuatlah @masukkampus sejak tahun 2016. Setiap kota yang didatangi selalu full house dihadiri ribuan anak SMA yang ingin mendengar langsung motivasi dari Indra Sugiarto.
Penulis bisa ditemui di akun sosial media:
...