"Cong Heri sudah mengeluarkan bekas pakaian bapaknya yang dikenakan waktu meninggal dari dalam laci. Delapan belas tahun lamanya baju itu disimpan di dalam peti khusus. Bau darahnya mengingatkan tentang penderitaan Mat halil yang mereka anggap mati mengenaskan."

***

Peristiwa tragis itu memang sudah lama berlalu, namun goresan luka di hati sang anak menumbuhkan bara api yang siap membakar setiap saat.

Bermula dari sengketa tanah milik ayah Nova, Abdul Hamid, terbukalah pertikaian antara dua keluarga. Pertikaian yang sebenarnya hanya melibatkan Abdul Hamid dengan Pak Sukro menjadi rumit karena Mat Halil, teman pak Sukro, ikut campur. Tak tanggung-tanggung, ia menantang ayah Nova berduel. Namun, ibarat senjata makan tuan, ia akhirnya tewas tertikam belati sendiri. Sedangkan, Abdul Hamid dibunuh.

Peristiwa terbunuhnya Mat Halil menumbuhkan dendam di hati Cong Heri, anak Mat Halil. Ia ingin membunuh Nova untuk melunaskan sakit hati ayahnya. Dan, pada suatu malam, Cong Heri berhasil memasuki rumah Nova!

Mungkinkah Nova selamat dari intaian dendam Cong Heri? Akankah pertikaian dua keluarga itu selesai?

***

Novel penuh intrik ini akan menuntun Anda memasuki dunia carok, namun tidak melupakan sisi manusiawi yang tetap membutuhkan rasa cinta dan kasih sayang. Selamat membaca!