Sebenarnya, cinta Sang Penerang hati menjadikan para pencinta terjaga sepanjang malam tanpa tidur dan makan. Oh kekasih, jika engkau seorang pencinta, jadilah seperti lilin di sepanjang malam, membara dalam kesenangan hingga pagi menjelang. Sekarang, kapan lagi? Persiapkan hati dan jiwa Anda untuk meneteskan air mata hati saat membaca rahasia cinta di balik kelembutan mata sang Rabi'ah. Rabia'ah al-Adawiyah adalah sosok seorang wanita yang telah mencapai derajat yang mulia dalam sejarah perjalanan para sufi. la telah mendapatkan penghargaan yang tinggi, namanya tertulis dengan tinta emas dalam lembaran sejarah. Sifat takwa dan zuhud yang ia miliki merupakan sebuah prestasi yang telah mengangkat kedudukannya menjadi seorang wanita yang mulia, yang tidak pernah didapatkan oleh wanita mana pun. Kedudukan mulia yang ia sandang adalah berkat usahanya yang gigih, yang disertai keikhlasan hati dalam setiap beramal. Jadi bukan faktor keturunan, bukan pula karena gemblengannya dalam dunia pendidikan di perguruan tinggi, dan sama sekali bukan karena gemblengan hidup dalam lingkungan keluarga yang kaya raya dan memiliki kedudukan. la justru ia berasal dari sebuah keluarga yang sederhana, miskin, dan penuh perjuangan yang keras untuk mencukupi keperluan hidupnya sehari-hari. Jiwa yang ikhlas yang disertai kemauan keras yang ia miliki itu bersumber pada mabuk cintanya kepada Sang Khaliq. Cinta inilah yang kemudian mampu mengubah wawasan, cara berpikir, serta sikapnya dalam kehidupan sehari-hari. Lantaran cinta itu pulalah yang telah memberikan motivasi bagi dirinya untuk selalu beramal secara istiqamah sepanjang hayatnya. Di dalam buku ini, mengupas perjalanan hidup dan spiritual Rabiah Adawiyah, mulai dari kelahiran sampai wafatnya. Perjalanan hidupnya begitu menyentuh sisi hati yang paling dalam sekalipun, pikiran-pikirannya menerawang bawah alam sadar, dan hikmahnya sebagai waliullah ia telah menjadi teladan bagi orang-orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah.