Buku ini sesungguhnya merupakan pembahasan yang berbeda dari "Doktrin Allah". Penulis memulai pembahasannya dengan mengedepankan keunikan iman Kristen yang tidak sama dengan iman dalam kepercayaan lain. Ajaran atau paham yang menyamakan iman Kristen dengan iman yang lain harus diluruskan. Selanjutnya, penulis menguraikan tentang bagaimana Allah yang transenden bisa dikenal manusia. Ia menegaskan bahwa Allah yang transenden karena kasih karunianya telah mengambil inisiatif untuk memperkenalkan diri-Nya kepada manusia melalui penyataan-Nya. Hal inilah yang memungkinkan manusia mengenal Dia. Manusia hanya bisa mengenal Dia sejauh apa yang Dia nyatakan. Pengenalan yang sejati akan Allah adalah pengenalan akan hakikat-Nya, bukan yang lain. Inilah yang penulis uraikan dalam bagian-bagian selanjutnya. Penulis dalam uraiannya mengkaitkan pengenalan akan Allah dengan menifestasi iman, sehingga hal yang theologies ini juga memiliki nilai praktis. Buku ini mendalam dalam teologi dan praktis.