Ketersediaan | : | Stock tidak tersedia |
Format | : | Soft Cover |
ISBN | : | 9793790997 |
ISBN13 | : | 9789793790992 |
Tanggal Terbit | : | Juni 2013 |
Bahasa | : | Indonesia |
Penerbit | : | PUSTAKA LARASAN |
Semua persoalan yang menyangkut alasan keterlambatan pengiriman uang sudah jelas baginya, namun ia masih penasaran terutama yang menyangkut saat munculnya keinginan sang ayah pergi ke rumah prabekel, yang bertepatan sekali waktunya dengan ia duduk berdoa di gereja. Itulah yang menjadi penyebab utama atas keyakinannya bahwa Tuhan menjawab semua doa yang dipanjatkannya. Begitu sadar akan mujizat itu ia ingin sekali kembali ke gereja dan berfikir kalau perlu akan menjadi pengikut Tuhan Yesus Kristus.
Pikiran itu juga didorong oleh rasa sakit hatinya menerima perlakuan dan orang yang terpandang di kampungnya itu.Apalagi perlakuan itu bersumber dari upaya menghambat keinginannya mengejar kemajuan. Hal tersebut bercampur pula dengan pengalaman-pengalaman diskriminatif yang dilihat dalam pergaulan sosial, di desanya maupun dalam masyarakat luas, yang membagi-bagi manusia berdasarkan garis keturunan.
Sedari kecil, seolah dilatih oleh ayahnya, ia sering `memberontak' terhadap tradisi yang diskriminatif. Ia masih ingat contoh yang diberikan oleh ayahnya. "Ketika saya masih di Sekolah Dasar, orang-orang tua menusuk daun telinga anak-anaknya sebagai pertanda ia agama Bali, beragama Hindu, tetapi ayah saya tidak melakukannya untuk saya, sehingga waktu itu di antara orang yang sebaya hanya saya saja satu-satunya orang di kampung yang kupingnya tidak ditusuk, oleh karena itu sering pula saya disebut anak Slam, orang Islam."