Buku ini ditulis oleh seorang dokter. Ia sedang di ambang pintu kematian, karena menderita penyakit kanker yang tak mungkin disembuhkan.
Pengalamannya menjelang kematian baik menghadapi penyakit itu sendiri, bersosialisasi dengan kerabat dan sahabat, bahkan dengan Tuhan dipaparkan dalam buku ini sedemikian rupa sehingga menyentuh perasaan yang paling dalam.
Membaca buku ini berarti memperlengkapi diri menghadapi penyakit dan misteri kematian. Bagaimana seharusnya orang sakit berkomunikasi dengan sesama, juga sebaliknya bagaimana seharusnya dokter, perawat, kerabat, dan sahabat melayani orang sakit, apalagi yang sudah sekarat.