Lolos Tes Potensi Akademik bukan hanya penting tetapi juga vital. Bukan hanya untuk melamar pekerjaan atau kenaikan jenjang karir, perguruan tinggi ternama menyaratkan calon mahasiswa S2 atau pascasarjana harus mampu menyelesaikan Tes Potensi Akademik sebagai tes saringan masuk program pascasarjana. Secara umum tes TPA S2 mengacu kepada Tes GRE (Graduate Record Examination) yaitu tes yang juga mengukur kemampuan dan bakat seseorang di bidang akademis. Tes ini menjadi standar internasional syarat penerimaan perguruan tinggi.

Materi yang diujikan Tes TPA Pascasarjana ini hampir sama dengan tes TPA pada umumnya namun levelnya lebih sulit dan rumit meliputi kriteria kemampuan dasar yaitu verbal, visual spasial, logika dan matematika serta ditambahkan juga tes kepribadian yaitu tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) untuk mengukur tentang beberapa aspek kepribadian seseorang dalam hubungannya dengan lingkungan sekitarnya, tes EPPS (Edward Personal Preference Schedule) merupakan tes kepribadian yang mengukur beberapa kebutuhan yang mendasari perilaku dan kepribadian manusia, tes Draw A Person dan tes BAUM. Tes kemampuan verbal meliputi persamaan kata (sinonim), lawan kata (antonim), padanan kata (analogi), tes ejaan (spelling test) serta tes kemampuan bahasa Inggris. Sementara itu, tes kuantitatif (matematika dasar) akan menguji kemampuan penalaran aritmatika, operasi bilangan serta logika matematika.

Tes TPA Pascasarjana menuntut konsentrasi prima, wawasan yang luas dan kecerdasan yang di atas rata-rata, biasanya harus dikerjakan dalam waktu yang relatif singkat dengan soal yang mencapai ratusan. Gagal saat mengerjakan Tes Potensi Akademik Pascasarjana bisa berakibat fatal bagi kelanjutan studi dan masa depan Anda.

Buku ini akan mengupas tuntas tentang kiat-kiat mengerjakan Tes Potensi Akademik Pascasarjana, persiapan fisik dan mental serta macam-macam jenis tes yang sering diujikan. Dengan rajin berlatih dan mencoba terus menerus niscaya lolos tes TPA Pascasarjana dengan skor tinggi adalah hal yang mudah.