Sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik. Garansi itu telah diberikan langsung oleh Allah Swt. untuk menjamin bagaimana ketinggian dan keindahan budi pekerti Nabi Muhammad Saw. Salah satu ketinggian budi pekerti beliau adalah begitu besarnya rasa cinta beliau kepada umatnya, sehingga di saat-saat terakhir kehidupannya beliau masih memikirkan bagaimana nasib umatnya kelak. Sebagai seorang Muslim sangatlah beralasan kalau kita menjadikan beliau sebagai soulmate kita alias belahan jiwa kita, cinta kita kepada Rasul tidak akan pernah bertepuk sebelah tangan karena pasti akan dibalas dengan cintanya dan cinta pemiliknya, Allah Swt. Menghadirkan cinta yang sesungguhnya pada belahan jiwa kita adalah dengan mengenalnya lebih jauh, mengenal keagungan budi pekertinya, keindahan akhlaknya dan keindahan akhlak para sahabat. Sahabat adalah soulmate sejati yang sukses dalam pembinaan tidak hanya akhlak dan akidah tapi juga kehidupan mereka seutuhnya. Tidak kenal maka tidak sayang, bagaimana kita bisa mengatakan kita mencintainya kalau kita tidak mau mengenalnya? Ketika cinta itu telah hadir kita akan merasakan bagaimana beratnya berpisah dengan sang kekasih Allah, seseorang yang Allah dan para malaikat saja bershalawat kepadanya, inilah cinta sejati yang akan berbalas indah disaat perjumpaan dengannya kelak.