Sistem trading squash games theory, merupakan teknik trading di bursa berjangka untuk trading FOREX, INDEX SAHAM dan KOMODITI. Perbedaan dengan sistem trading yang sudah pernah ada dimana jika sistem trading umumnya berusaha menjawab "mengapa harga berfluktuasi" konsekuensinya para trader, investor dan pelaku pasar selalu mengacu pada ilmu pengetahuan makro ekonomi atau yang kerap disebut kapitalisme global, dengan berbagai indikator ekonominya sebagai acauan trading. Ketika berusaha menjawab mengapa harga berfluktuasi maka ada standar ilmu pengetahuan ekonominya, misalnya jika US Dollar bergerak naik, maka mata uang utama dunia lainnya (seperti euro, poundsterling, Australian dollar dll) semestinya melemah, kemudian jika harga BBM naik maka semestinya harga karet menguat, jika harga obligasinya naik maka harga saham melemah. Demikian pula terkait dengan indikator ekonomi atau yang sering disebut news, sebagai acuan trading para investor atau trader. Dimana bila data non farm payrolls nya buruk semestinya US Dollarnya melemah atau bila data ekonomi Jobless Claim nya buruk juga seharusnya US Dollar melemah. Namun faktanya pergerakan harga tidak bergerak sesuai dengan standar pengetahuannya, ada harga yang semestinya berbanding lurus menurut standar pengetahuannya, tapi menjadi berbanding terbalik. Demikian juga ada harga yang berbanding terbalik malahan berbanding lurus. Kondisi inilah yang membuat banyak investor stress, bingung bahkan ada yang putus asa. Karena ketika berusaha menjawab mengapa harga berfluktuasi dengan mengacu pada standar pengetahuannya, akhirnya trader, investor atau pelaku pasar selalu menjadi objek tools dalam trading. Selama ini trader, investor atau pelaku pasar, dengan mempelajari atau diajari oleh para trainer di perdagangan berjangka, sebenarnya tidak lebih sedang dididik untuk jadi dosen, konsultan dan pakar ekonomi saja. Akhirnya banyak orang yang hanya pintar dari sisi ilmu pengetahuan makro ekonominya, tetapi jika diminta pendapatnya tentang jual atau beli, maka jawabannya ragu - ragu, dimana sandarannya selalu tunggu dulu news atau berita indikator ekonominya keluar, baru berani masuk pasar. Tetapi umumnya setelah data ekonominya keluar atau di rilis, malahan semakin tidak berani masuk pasar beli atau jual. Sementara squash games theory menjawab"bagaimana harga berfluktuasi", (bukan mengapa harga berfluktuasi) artinya keputusan tradingnya tidak pada mengapa harga berfluktuasi atau acuan fundamental ekonomi. Tetapi acuan trading berdasarkan siklus ekonominya. Bila dalam fundamental (pengetahuan) standar ekonomi ada pertumbuhan dan inflasi, maka dalam siklus ekonomi yang ada hanya pertumbuhan dan ledakan atau krisis. Artinya sistem trading squash games theory hanya mengacu pada siklus ekonomi dari sistem kapitalisme global, bukan pada content knowledgenya atau fundamental ekonomi yang menyebabkan harga berfluktuasi. Sistem Trading Squash Games Theory ini merupakan penemuan cara baru yang berbeda dengan semua sistem trading yang ada didunia.