Nectar of Pain adalah kumpulan puisi dan prosa yang melahirkan rasa sakit cinta dan kehilangan. Ketika rasa sakit mengetuk pintu anda, biarkan masuk. Jika tidak, itu akan mengetuk lebih keras dan lebih keras. Suaranya akan semakin keras. Jadi biarkan masuk. Luangkan waktu dengannya. Pahami itu. Lalu berjalanlah ke pintu dan biarkan pergi karena sudah waktunya bagimu untuk menyambut kebahagiaan. Dalam bukunya The Nectar of Pain, Najwa Zebian menjelaskan perasaan dan pengalaman yang muncul dari rasa patah hati yang menyakitkan. Dia menulis bahwa proses membersihkan diri dari rasa sakit itu yang berlangsung hari demi hari, jam demi jam, dan detik demi detik adalah proses penyembuhan yang sesungguhnya. Dengan kehangatan perasaan dan kebijaksanaan pemikirannya, ia menyemangati semua yang mengalami kehilangan untuk melepaskan amarah dan mengubah penderitaan mereka menjadi sesuatu yang penuh kelembutan, rasa manis, dan keindahan seperti nektar. Dengan kehangatan dan kebijaksanaan yang luar biasa, Zebian memberdayakan semua yang telah kehilangan untuk melepaskan kemarahan dan mengubah penderitaan mereka menjadi kelembutan, manis, dan keindahan nektar. Dia memegang tangan pembacanya saat mereka sembuh. Buku The Nectar of Pain adalah sahabat yang setia menemani di kala duka. Profil Penulis: Najwa Zebian adalah seorang penulis, pembicara, dan pengajar berdarah Lebanon-Kanada. Ketertarikannya pada bahasa sudah nampak sejak usia muda, ketika ia mempelajari puisi dan novel Arab. Pencarian rumah (The search for a home)— digambarkan Najwa sebagai tempat di mana jiwa dan hati merasa damai— sangat dominan pada tahun-tahun awalnya. Ketika tiba di Kanada pada usia enam belas tahun, ia merasa goncang dan terombang-ambing di tempat yang tidak dikenalnya. Namun, akhirnya ia berhasil menyelesaikan pendidikannya, kemudian menjadi guru sekaligus meraih kandidat Doktor Kepemimpinan Pendidikan. Murid-murid pertamanya adalah sekelompok pengungsi muda, yang mengingatkannya kembali ke gairah aslinya: menulis. Dia mulai menyembuhkan dirinya yang berusia enam belas tahun dengan menulis untuk menyembuhkan murid-muridnya. Sejak menerbitkan sendiri koleksi puisi dan prosa pertamanya pada tahun 2016, Najwa telah menjadi inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Berbekal pengalamannya sendiri tentang pemindahan, diskriminasi, dan pelecehan, Najwa menggunakan rangkaian kata-katanya untuk mendorong orang lain membangun rumah di dalam diri mereka sendiri; untuk hidup, cinta, dan berkarya tanpa rasa takut.