TIDAK jauh berbeda dengan buku pertamanya, "Berjumpa 26 Nabi; Pengalaman Spiritual Seorang Remaja" (Pustaka Pesantren, 2008), sang remaja (usia 15 tahun) ini kembali mencurahkan sebuah pengalaman 'yang tidak remaja'; sebuah pengalaman spiritual penginderaan lintas dimensi yang karib. Perjumpaannya dengan penghuni alam kematian yang berlapis-lapis, berdialog dengan mereka, berdialog dengan arwah gentayangan, berdialog dengan jin, berdialog dengan hampir semua malaikat kecuali Munkar-Nakir.