Dengan demikian maka antologi puisi “Resonansi Tiga Hati” ini unik dan patut dicatat dalam dunia kreatifitas puisi Indonesia. Ternyata kemerosotan 70 tahun dalam pengajaran bahasa dan sastra di dunia pendidikan negeri kita, tidak berlaku bagi ketiga mereka ini. Kekecualian ini bukan kebetulan, karena mereka bertiga ini dalam profesinya jelas pembaca buku (dalam jumlah besar) dan penulis karangan dalam frekwensi yang tinggi. TAUFIQ ISMAIL
Dan sejumlah puisi dalam antologi ini mewartakan sisi lain dari kehidupan yang dialami mereka, yang sesungguhnya juga bagian dari pengalaman kita Maka, seperti dikatakan Yeni Fatmawati, jalani saja kehidupan ini dengan optimis, sebagaimana diingatkan Donny E. Saputra, bahwa kehidupan ini laksana nyanyian alam yang kerap memberi inspirasi. Dengan begitu, pesan spiritualitas Lies Wijayanti, patutlah menjadi perhatian, bahwa segala paradoks dan oposisi biner, kesibukan dan rutinitas, sikapilah dengan kearifan, elegan, dan harga diri. Nah!