"Buku ini ditulis bagi mereka yang sudah berjerih payah dalam hidup namun masih merasa belum puas, atau mereka yang selalu merasa tak punya waktu. Termasuk di antara mereka, anak-anak muda usia 20-an hingga saat sebelum mereka menikah.
Kenyataannya, usia remaja banyak dimanfaatkan sesuka hati. Murid SMA, misalnya, tidak perlu menghabiskan waktu di sekolah dari subuh hingga tengah malam, juga belum memiliki tanggung jawab untuk mengurus keluarga setelah pulang kerja seperti mereka yang sudah menikah.
Tak ada lagi alasan tak punya waktu luang. Buku ini mengupas tentang keterampilan mengelola waktu, mulai dari perencanaan tujuan, kebebasan membangun mimpi, hingga cara mengonsep dan mengelola waktu di abad ke-21 ini.
Temukan kepercayaan diri untuk menjadi pemilik waktu kita sendiri. Kita tidak lagi menjadi orang yang terus-menerus melihat jam, selalu gagal mengelola waktu, dan tidak tahu bagaimana menjalani hidup.
"