"Tiba-tiba, seekor tante-tante menor, gendut, dan menggelambir ngerebut bedak merek *tiiit* (sensor) dari tangan gue sampe gue jatuh telenobeng, *maksud gue, telentang.* "Enak aja, ini punya saya, Tante," ketus gue.
"Ehhh, Anda kan cuma nanya doang. Lagian buat apa sih, cowok kok pakai gini-ginian segala. Jangan-jangan situ beli ini untuk pekerjaan malam hari, yah."
"Ihh tante, rempong neh. Emang eyke lekong? Ini kan punya eyke," kata gue sambil lari, terus mojok deket tembok, sambil nyeka ingus.
"Dihhh, enak aja. Gak lah! Nih mbak duitnya," kata si tante meninggalkan gue dalam kegalauan.

Dia oh dia, cewek mahasiswi baru di kampus. Waktu pertama kali liat nih cewek, gile bener, kaya bidadari turun dari bulan sambil berkata, "Dengan kekuatan bulan, aku menolakmu." Sailormoon kaleeeeeeeeeeee -____-     

"HAAAAH!" Gue kaget sembari breakdance, shuffeling, travelling, surfing. Gue mangap seadanya dan sontak kelolodan sendok *untung bukan motor.*

"Gue ngga mau ketawa, ah. Ngga mau ngakak, ah. *Ngelirik buku Eky* Bwu hahahahahaha. Udah ngga usah galau, mending buka buku ini dan lahap isinya. Ada tahu pepes, ada sayur asem, eeh ada Obama.... (kalo ketawa jangan lupa kentut, ya!)"
Acht TM, novelis-Scriptwriter yang nggak galau, founder RUMAH PENA

"Hahahahaha. Lucuuuuuuuuu. Asyik dibaca ketika si pacar ngambek dan minta putus."
Niduparas Erjang, cerpenis terbaik Fesfival Seni Surabaya 2O11