Membedah Belanja sebagai Gaya Hidup
oleh: Haryanto Soedjatmiko, BA Phil.
“tahukah anda satu kata penting hari ini?”
BELANJA
Mau makan atau minum? Mau sekolah, kuliah, atau bekerja? Atau, mau berlibur? Mau apa lagi? Apa yang kita perlukan? Belanja, tentu saja.
Hidup kita sekarang ini tidak bisa lepas dengan belanja. Belanja adalah gaya hidup kita di masa sekarang. Bayar sekarang atau nanti? Sistem kredit membuat berlakunya, “Pakai dulu, bayar kemudian”.
Ketika Descartes berkata, Cogito Ergo Sum (Saya Berpikir, maka Saya Ada), saat ini kita pun dapat berkata, Emo Ergo Sum (Saya Belanja, maka Saya Ada). Itu merupakan slogan hidup manusia saat ini. Hal ini berawal dari kegiatan yang bisa jadi kita lakukan tiap hari: belanja. Belanja menjadi tolok ukur jati diri hidup manusia sebab terkait dengan banyak aspek. Aspek psikologis, misalnya, di mana belanja ada hubungan dengan rasa gengsi. Aspek sosial, dengan belanja bisa menunjukkan status orang tertentu. Belum lagi aspek ekonomi, budaya, politik, dan seterusnya. Singkatnya, melalui belanja, seseorang tidak lagi mementingkan apa yang dapat diperbuat dengan barang tersebut, melainkan apa yang dikatakan barang itu perihal dirinya sebagai konsumen. Berbelanja (shopping) agaknya telah menjadi ciri-ciri manusia yang hidup di zaman kontemporer dewasa ini.
Bila berbelanja semula menjadi “perpanjangan” manusia yang hendak
... Baca Selengkapnya