Ketrin and the gank asyik main tebak-tebakan di kantin. Tawa mereka meledak kencang. Beberapa orang merasa terganggu oleh kegaduhan mereka. Klung … klung … klung … Samar-samar, Ketrin mendengar bunyi angklung. “Eh, ada yang dengar suara angklung, enggak?” tanya Ketrin. “Angklung? Enggak, ah,” jawab yang lain. Ketrin jadi merinding ketakutan. Jangan-jangan … Hiii! Apakah bunyi angklung itu sebagai bentuk protes dari makhluk halus karena kegaduhan mereka? Benarkah sekolah mereka angker seperti yang dikatakan Erisa?