Sebuah rumah besar yang terletak di ujung jalan di kampung tempat Danang dan dua sahabatnya, Arif dan Indro tinggal, kini telah berpenghuni. Sebelumnya rumah itu tampak kosong dan tak terawat. Rumah itu masih tampak sepi meski Danang dan kawan-kawannya tahu ada beberapa orang tinggal di dalamnya. Salah satunya adalah seorang anak sebaya mereka. Anak itu selalu duduk di kursi roda yang didorong oleh seorang wanita setengah baya untuk berkeliling halaman rumahnya. Danang, Arif, dan Indro menduga anak yang kemungkinan cacat dan bisu itu sedang menjadi tawanan di rumah itu karena seluruh penghuni rumah itu sama sekali tidak bergaul dengan tetangga lain.

Dengan berbagai pengamatan dan penyelidikan, akhirnya mereka menemukan siapa sebenarnya jati diri anak tersebut. Kejutan-kejutan yang tak terduga muncul di depan mereka.

Siapa sebenarnya anak itu? Apa hubungannya dengan seorang vokalis terkenal yang kini sedang menjalani hukuman karena kasus narkoba? Mengapa ia ada di rumah itu dan menjalani hari-harinya tanpa bergaul dengan penduduk setempat? Semua pertanyaan itu terjawab setelah mereka bertiga mengenal anak itu lebih dekat dan bersahabat akrab.

Sebuah persahabatan yang rahasia terjadi di antara mereka berempat. Demi kenyamanan anak itu, mereka tetap memegang janji rahasia mereka untuk bersahabat tanpa sepengetahuan orang lain. Hingga akhirnya anak itu harus kembali ke kota asalnya dan meninggalkan segala kenangan manis yang mereka lalui bersama.