Miftahul Abrar tumbuh dalam tradisi Islam modern. Latar belakang itu tidak membuatnya ragu mencintai Nurul Fauzia yang merupakan anak seorang tokoh Islam tradisional. Namun, seagama tidak membuat hubungan mereka baik-baik saja. Perbedaan cara beribadah dan waktu hari raya serupa jembatan putus yang memisahkan keduanya, termasuk rencana pernikahan mereka.
Hubungan Mif dan Fauzia menjelma tegangan antara hasrat dan norma agama. Ketika cinta harus diperjuangkan melintasi jarak kultural yang rasanya hampir mustahil mereka lalui, Mif dan Fauzia justru menemukan sekelumit rahasia yang selama ini dikubur oleh ribuan prasangka. Rahasia itu akhirnya membawa mereka pada dua pilihan: percaya akan kekuatan cinta atau menyerah pada perbedaan yang memisahkan mereka.
Tentang Penulis
MAHFUD IKHWAN (lahir 07 Mei 1980) adalah pengarang pemenang banyak penghargaan. Ia telah memenangi Sayembara Novel DKJ (2014), penghargaan dari Badan Bahasa Kemendikbud RI untuk karya terbaik kategori novel (2016), Kusala Sastra Khatulistiwa (2017), dan Anugerah Sutasoma dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (2021). Menulis sejak masih kuliah di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, ia telah menghasilkan 4 novel, 1 cerita bersambung, 1 kumpulan cerpen, dan 7 buku nonfiksi. Kolom-kolomnya (meliputi esai sepak bola, budaya pop, dan kepenulisan kreatif) tersiar di media-media mainstream daring maupun luring seperti Mojok.co, Geotimes, Jawa Pos, dan Jurno.id.
Keunggulan Buku
Kambing dan Hujan: Sebuah Roman adalah novel kedua Mahfud Ikhwan. Ia bukan saja menaikkan nama Mahfud Ikhwan dalam kesusastraan Indonesia, tetapi juga memberinya banyak pengakuan. Selain menjadi pemenang sayembara novel DKJ dan penghargaan Badan Bahasa, Kambing dan Hujan juga dinobatkan sebagai buku terbaik Indonesia tahun 2015 oleh majalah Rolling Stone Indonesia., sebagai Karya Sastra terbaik 2015 versi Jakartabeat, dan Buku Terbaik 2015 versi Mojok.co
Keranjang
