Kitab Yi Jing (The Book of Changes, I Ching) yang telah berusia lebih dari 2.500 tahun mengajarkan tentang Hukum Perubahan. Walaupun hukum perubahan bukan hanya setua kitab Yi Jing tapi setua mekanisme kerja alam semesta. Yi Jing sesungguhnya adalah hukum alam itu sendiri yang tidak bisa diingkari kebenarannya karena bekerjanya hukum ketidakabadian (The law of impermanence). Namun demikian, perubahan di era disrupsi menjadi semakin banyak dibicarakan karena perubahan itu bukan hanya jauh lebih cepat namun jauh lebih besar atau mendasar dan tidak terduga arah serta kapan datangnya. Dalam situasi seperti ini sebuah perusahaan/organisasi harus dengan cepat mengantisipasi perubahan atau bahkan menciptakan perubahan. Kita semua tahu bahwa “DESTRUCTION IS JOB NO.1” (before the competitor does it to us). “Merusak adalah pekerjaan utama!” Itu adalah kata-kata provokatif dari Tom Peters, pakar manajemen yang visioner, sekitar 10 tahun lalu. “Tugas utama pemimpin bisnis adalah MERUSAK bisnis.” Seorang pemimpin bisnis era ini memang tidak cukup lagi hanya pintar mempertahankan dan membangun bisnis, ia juga harus piawai “MERUSAK” bisnis. Namun demikian perubahan tersebut harus berakar pada nilai-nilai dan budaya perusahaan yang ada. Oleh sebab itulah culture does matter.