Gagasan menyusun buku ini muncul pada penyusung ketika harus menjawab pertanyaan tentang perbedaan makna kata-kata, seperti koalisi dan asosiasi; ikatan, himpunan, kumpulan, perserikatan, persekutuan, dan perguyuban; milik dan punya. Kamus Sinonim ini berusahan menunjukkan perbedaan dan persamaan kata-kata yang mirip. Untuk itu telah dibandingkan beberapa kamus bahasa Indonesia dan kamus bahasa Melayu yang dijadikan acuan data [Kamus Klinkert (1926, 1947), Poerwadaminta (1952,1987), Kamus Dewan (1970), Moeliono et al. (1988), Alwi et al. (2002), dan Kridalaksana (1977)]. Selain itu diperhatikan juga beberapa bandingan dalam Webster Ninth Collegiate (1986). Selain itu kamus ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh kalimat dengan memakai kata-kata bersinonim sehingga jelas perbedaannya. Penyusung kamus ini pernah menjadi peneliti di Pusat Bahasa, menulis buku Morfologi (2007), dan Sintaksis (2008), dan sampai sekarang menjadi dosen bahasa Indonesia di beberapa perguruan tinggi.