Mengapa mayoritas DPR dan sebagian besar dari kita tidak bisa diyakinkan oleh Profesor Boediono, bahwa argumentasi rumor bisa digunakan sebagai dasar penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik? Ini disebabkan faktanya Bank Century kecil perannya dalam sistem perbankan, sehingga tidak mungkin akan menimbulkan dampak sistemik jika ditutup. Jalan pikiran seperti itu benar adanya, karena berangkat dari teori ekonomi tradisional. Teori ini berasumsi agen-pelaku ekonomi-berperilaku rasional. Salah satu wujud perilaku rasional itu adalah mengambil keputusan berdasar data fundamental. Dalam investasi saham, misalnya, investor akan mengambil keputusan beli ketika harga saham murah (di bawah nilai fundamental) dan akan mengambil keputusan jual ketika harga saham menjadi mahal (di atas nilai fundamental). Sayangnya bukti empiris menunjukkan agen justru berperilaku tidak rasional. Ketika harga saham semakin mahal-ditunjukkan kenaikan harga terus-menerus-justru investor bersemangat membeli. Sebaliknya, saat harga-harga saham berjatuhan, investor justru tidak melakukan pembelian. Sebenarnya ada penjelasan lebih baru dari perilaku ini, yaitu yang dibawa oleh behavioral finance theory. Teori ini mengoreksi asumsi teori ekonomi tradisional. Behavioral finance theory membuktikan agen justru berperilaku tidak rasional. Dalam mengambil keputusan investasi saham, misalnya, investor tidak mendasarkan pada analisis fundamental, melainkan rumor. Celakanya teknologi internet makin menyuburkan penyebaran rumor dan makin mendorong agen berperilaku tidak rasional. Jadi atas dasar behavioral finance theory, kebijaksanaan menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik tidak ada yang salahnya. Untuk menjernihkan pikiran, membuka wawasan, dan sebagai bekal beradu argumentasi, uraian dalam buku ini amat membantu. Karena itu buku ini wajib menjadi koleksi Anda.