"Kajian ekonomi eksperimental sebenarnya kajian multidisiplin seperti yang dilakukan peraih Nobel ekonomi tahun 2019. Buku ini akan memberikan berbagai inspirasi penelitian eksperimen dalam situasi yang selalu berubah seperti sekarang." —Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi RI (2019-2021)— "Pendekatan eksperimen telah sangat berkembang sehingga dapat mengkaji sejumlah fenomena yang sulit dan tidak mungkin diamati secara langsung dalam konteks ekonomi yang terjadi secara alami. Prof. BJ telah menunjukkan sejumlah contoh dari sebagian pe-nelitian beliau." —Prof. Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan RI— "Buku ini menjelaskan bahwa ekonomi eksperimental bukan hanya menguji dan mengem-bangkan teori ekonomi, melainkan juga mengkaji dan mengevaluasi kebijakan sebelum atau sesudah diimplementasikan. Disajikan secara apik dengan ilustrasi yang menarik oleh pakar yang mumpuni di bidang statistika/ekonometrika, maka seyogianya buku ini menjadi bacaan wajib bagi mahasiswa, peneliti, akademisi, dan para pengambil keputusan yang ingin mendalami isu ekonomi eksperimental." —Prof. Robert A. Simanjuntak, FEB Universitas Indonesia— "Sebagai buku Experimentol Economics pertama di Indonesia yang menyajikan teori dan aplikasinya, buku ini sangat menarik dan dapat dijadikan acuan, tidak hanya untuk ka-langan akademisi, tetapi juga para pengambil kebijakan di Indonesia. Prof. BJ yang telah lama menekuni bidang ini, mampu memberikan perspektif yang sangat mudah dipahami di dalam buku ini. —Prof. Nunung Nuryartono, Dekan FEM Institut Pertanian Bogor, Anggota BSBI— "Buku ini menjelaskan secara praktis bagaimana melakukan kajian eksperimen yang sahih, bahkan faktor yang dikaji lebih kompleks (alami)." —Prof. Wihana Kirana Jaya, FEB Universitas Gadjah Mada, Staf Khusus Menteri Perhubungan RI— "Buku ini memberikan banyak inspirasi bagi dosen ekonomi dalam pembelajaran di kelas dengan melibatkan mahasiswa dalam eksperimen sehingga mereka dapat mengeksplorasi pertanyaan mendasar tentang proses eksperimen—apakah hasilnya tersebut sesuai teori atau tidak." —Prof. Candra Fajri Ananda, FEB Universitas Brawijaya—