Ketika Carrie Fisher menemukan buku harian yang ditulisnya selama syuting film Star Wars pertama, dia takjub melihat apa yang tersimpan didalamnya--puisi cinta yang sayu, pikiran liar yang dipengaruhi kenaifan masa muda, dan kerapuhan yang tak lagi dikenalinya. Kini ia dikenang sebagai seorang penulis, aktris, dan ikon kultur pop, namun pada 1976, Carrie Fisher hanyalah seorang remaja yang naksir berat dengan lawan mainnya.
Dilengkapi beberapa cuplikan dari buku harian yang ia tulis sendiri, The Princess Diarist merupakan kumpulan kenangan Carrie Fisher yang intim sekaligus terbuka tentang apa yang terjadi di lokasi syuting salah satu film paling tersohor sepanjang masa. Buku ini dipenuhi keterusterangan dan instrospeksi diri, sekaligus mengajak mengintip pekerjaan sebagai bintang, hal yang hanya dialami segelintir orang.