25 Maret 1931, dua remaja perempuan kulk p'utiTi,~Ruby Bates dan Victoria Price, berada dalam sebuah kereta api Southern Railway tujuan Chattanooga-Memphis. Teman satu kereta mereka terlibat pertengkaran dengan sembilan pemuda kulit hitam. Tiba di Stasiun Port Rock, polisi menangkap semua pemuda yang terlibat perkelahian. Dua remaja perempun itu mengaku diperkosa oleh para remaja kulit hitam. Hanya dalam waktu tiga hari pengadilan memvonis mereka bersalah dan harus dihukum mati. Peristiwa yang dikenal dengan “Kasus Scottsboro Boys” ini menggemparkan seantero Amerika. Bahkan orang-orang kulit putih pun ikut unjuk rasa dan mengecam peradilan yang timpang ini. Beberapa tokoh-tokoh nasional kala itu ikut mengajukan petisi, salah satunya adalah Albert Einsten.

Samuel Leibowitz terpanggil untuk membela kesembilan pemuda kulit hitam itu. Lewat jalan berliku akhirnya Leibowitz berhasil membebaskan mereka dari kursi listrik. Inilah karier awal Leibowitz sebagai pengacara. la dikenal bukan sebagai pengacara orang kaya, tapi para pembela kaum papa. Selama menjadi pengacara, ia telah membebaskan lebih dari 77 orang miskin dari kursi listrik.

Buku ini mengisahkan kisah Samuel Leibowitz, seorang pengacara Amerika yang membaktikan karirnya untuk membela kaum papa dan orang-orang yang terpinggirkan. la bagai malaikat penyelamat bagi orang-orang tak berdaya, yang cenderung kalah dalam hukum maupun sistem.

Buku ini menarik bukan hanya untuk para pengacara, tapi bagi siapa saja yang tertarik terhadap hukum yang adil.