Sosoknya berwibawa. Penampilannya khas namun sangat bersahaja. Tatapan teduh dan seulas senyum selalu menghiasi wajahnya. Itulah Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Beliau adalah figur utama di balik Majelis Rasulullah, sebuah majelis taklim yang sebagian besar jamaahnya adalah anak-anak muda.
Habib Munzir adalah sosok yang fenomenal. Di tengah gemerlap kehidupan Ibu Kota, beliau hadir untuk mengajak masyarakatnya mencintai Rasulullah. Dakwah beliau yang santun dan mengedepankan kasih sayang kepada sesama dengan mudah menyentuh hati orang-orang yang mendengarnya.
Wafatnya Habib Munzir pada bulan September 2013 kemarin menyisakan kesedihan yang sangat mendalam bagi orang-orang yang selama ini dibimbingnya. Siapa lagi yang akan menemani mereka untuk mendekat kepada Allah? Siapa lagi yang akan menuntun tangan mereka untuk mencintai Rasulullah?
Buku ini merangkum kisah hidup Habib Munzir sejak beliau masih remaja hingga menjadi tokoh panutan masyarakat Indonesia. Masa remaja beliau yang penuh tantangan, pengalaman beliau menuntut ilmu hingga ke Yaman, susah-senang berdakwah di tengah kehidupan kota Jakarta yang keras, hingga ucapan-ucapan beliau yang visioner tentang kematian beliau di usia 40 tahun dan siapa yang akan melanjutkan Majelis Rasulullah sepeninggal beliau diceritakan dengan gamblang dan menarik oleh Penulis dalam buku ini.