Gia adalah gadis kecil yang tinggal di Pondok Pesantren, Kota Ciamis. Tak lama menjelang usianya yang ke-10 tahun, ia didiagnosis mengidap Leukemia. Hari-hari Gia selanjutnya banyak ia habiskan di rumah sakit. Namun ia tetap menjalani hidupnya dengan positif, ceria, dan penuh percaya diri. Gia adalah gadis kecil yang berjiwa dewasa, suka memberi hadiah kepada teman-teman dan sesama yang membutuhkan, dan sangat menyayangi keluarganya. Gia membuktikan bahwa hidup bukan perihal berapa lama usia manusia, melainkan soal seberapa bermakna ia bagi sesama. Dalam kisahnya yang sebentar, Gia mewariskan inspirasi yang hidup selamanya. Bahwa hidup adalah tentang bersyukur dan berbagi.