Hidup adalah sebuah perjalanan. Salah satu fase dalam menempuh perjalanan hidup yang lazimnya dijalani seorang muslim adalah menemukan pasangan hidup dan melangsungkan pernikahan. Ketika perjalanan kita sudah mulai memasuki babak pernikahan, beberapa dari kita tentu akan mulai menyadari bahwa dalam pernikahan akan ada beberapa permasalahan yang akan dihadapi. Entah sudah berapa banyak yang jadi korban, berapa kali terjadi pertengkaran, perselingkuhan, sampai kemudian berakhir perceraian. Diknianati, dibohongi, disakiti, dibentak, dicaci-maki, dipoligami, tidak dinafkahi, dan sejumlah perilaku KdRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga) lainnya. Itulah sederet konsekuensi dari “perjalanan terjauh”, istilah lain dari pernikahan atau yang oleh Al-Qur’an disebut mitsaqan ghalizha. Seberapa jauh, seberapa berat, seberapa lama, hampir tidak akan ada satu orang pun yang mengetahuinya secara pasti. Seluruhnya sebatas ada dalam perjalanan ikhtiar dan doa untuk meraih rida Allah Swt. Buku Menempuh Perjalanan Terjauh membahas tema-tema seputar pernikahan, lika-liku rumah tangga, dan resep hidup bahagia bersama Allah. Di dalamnya insya Allah akan ada banyak tuntunan dan pencerahan, entah bagi mereka yang resah karena sedang dalam ikhtiar menjemput jodoh, maupun bagi yang tengah larut dalam lika-liku rumah tangga. Buku ini juga memaparkan secara renyah solusi dari setiap masalah yang ada, berdasarkan pengalaman banyak orang dan syariat Islam. Selamat membaca.