oleh Dwi Susilowati pada Minggu, 10 Februari 2019

Aku sudah membaca buku ini 6 tahun lalu. Buku yang aku temukan di perpustakaan SMP. Sampulnya tidak terlalu menarik dan kekanak-kanakan. Awalnya aku biasa saja, tapi setelah membaca sinopsisnya, hatiku tergerak untuk membaca.

Saat itu aku hanya gadis SMP polos yang suka mojok di perpus. Aku membaca 5 halaman pertama dan suka. Kubaca lagi lanjutannya, dan makin nagih.
Penulis mampu menarik aku ke dalam dunianya. Dibawanya aku lewat kata-katanya yang manis, ringan, dan sangat filosofis.
Aku tidak bercanda soal ini karena aku tidak mudah suka pada buku. Tokoh-tokohnya realistis. Tentang sahabat dan cinta. Namun tidak seperti novel pada umumnya, ini lebih dari unik. Aku menemukan cinta dan sahabat dari sisi yang berbeda.
Kisahnya mengalir sangat lembut. Tidak satu kali pun aku melewati satu kata darinya. Bahkan setelah aku menamatkan bacaan prosa layang-layang, aku membacanya lagi dari awal. Mulai dari sampul, segala tulisan di sudut-sudutnya, ingin kubaca. Penerbitnya, editornya, kata pengantar, sampai undang-undang tentang tulisan pun aku baca. Tak boleh ada satu kata pun terlewat dari buku itu.

Dan kini, aku sudah lulus SMA dan kuliah. Kecintaanku pada buku yang penuh makna itu membawaku jadi kenal baik dengan penulisnya, bahkan membuat proyek bersama. Karena buku ini membawa keberuntungan, kubeli lagi buku ini. Masih menunggu konfirmasi dari ... Baca Selengkapnya