Tak adil rasanya menyebut ubi kayu sebagai komoditas "kelas bawah". Namun, itulah kenyataan yang berkembang selama ini. Harga ubi kayu setiap tahunnya saat panen raya tergolong sangat rendah. Padahal ubi kayu dapat menghidupi berbagai industri hulu dan hilir, baik sebagai tanaman pangan maupun tanaman perdagangan. Permasalahan lingkungan saat ini, seperti ancaman pencemaran udara dan global warming, sehubungan dengan penggunaan BBM menuntut manusia lebih arif dalam menggunakan energi, selain juga karena suplai BBM yang kian menipis. Salah satu upaya tersebut adalam mensubstitusi bensin atau premium dengan bioetanol. Ubi kayu adalah tanaman penghasil bioetanol dengan produktivitas tinggi. Upaya menggeser ubi kayu menjadi bahan bakar nabati (BBN) diharapkan dapat mendongkrak harga ubi kayu sehingga kesejahteraan petani akan membaik pula. Buku ini menyajikan pembahasan menyeluruh tentang bioetanol sebagai BBN yang didukung oleh pertanian energi berbasis ubi kayu. Karenanya, buku ini layak menjadi sumber informasi mutakhir bagi para birokrat penentu kebijakan, peneliti, akademisi, pengusaha, ataupun masyarakat umum yang ingin mengembangkan bioetanol dan atau bercocok tanam ubi kayu.