Mendukung terbitnya buku ini. Penjelasannya sangat lengkap bahwa memang kita, Indonesia, berada di bawah telapak kaki yahudi AS. Dengan kondisional begitu, keharusan revolusi menjadi keniscayaan, maka hantam terus Gi!.
Hariman Siregar
Tokoh Malari 1974

Sangat baik dan dahsyat buku yang di tulis Bung ES ini untuk dibaca kaum muda yang masih bersih dan berani demi Indonesia lebih baik. Buku ini akan menjadi inspirasi segar untuk melawan kebodohan pengelola negara dan partai politik dalam menyiasati Indonesia untuk rakyatnya. Semoga ke depandi tahun 2014 akan segera rakyat temui pemimpin amanah.
Ki Gendeng Pamungkas
Tokoh Paranormal Internasional

Dibutuhkan tiga hal untuk menulis buku ini: kecerdasan, keberanian dan kekuatan. Sebagai sosok tokoh gerakan, Kang Eggi sudah melampaui ketiga hal tersebut.
Al Hafiz Rana
Pimpinan Nasional LEPAS (Laskar Empati Pembela Bangsa)

Buku ini LUAR BIASA, membuka mata dan telinga kita. Ternyata bangsa telah dijual kepada asing. Kini saatnya kita yang menyadari kelakuan SBY yang menyedihkan ini untuk bangkit melawannya.
Erdin Odang
Ketua Umum Pemuda Panca Marga (PPM) 2007-2012

Buku ini merupakan tanggung jawab intelektual Kang Eggi Sudjana sebagai anak bangsa yang lahir di Republik Indonesia. Oleh karena itu, bila buku ini menjadi persoalan serius maka sudi kiranya mesti ditanggapi secara serius pula namun melalui cara-cara intelektual bukan dengan kekuatan kekuasaan dan premanisme.
Muhammad Arfan
Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) 2007-2012

DI balik ciri khasnya yang lugas dan blak-blakan saat mengutarakan pendapat,sejatinya dia tengah menggugat jagat intelektual bangsanya yang belakangan cenderung eupemistik, kepura-puraan dan miskin keberanian. Buku yang ada di tangan pembaca ini, sekali lagi membuktikan dedikasi penulisnya untuk selalu setia memadukan aktivisme dan intelektualisme. Karenanya, saya ucapkan dengan tulus. selamat buat Kang Eggi.
Syahrul Efendi D
Ketua Umum PB HMI MPO 2007-2009

Anda berani menyampaikan Kebenaran di saat orang-orang menikmati hasil menjilat kepada penguasa-penguasa yang berbuat kesalahan dan yang lain bungkam seribu bahasa. Tabuh genderang perang kepada kebathilan, amar ma'ruf nahi munkar dan kembalikan jati diri bangsa Indonesia. Selamat berjuang!
Japto S. Soerjosoemarno, SH
Tokoh Pemuda Pancasila