Di abad-abad lampau, dan khususnya selama dasawarsa terakhir, banyak perhatian diberikan kepada Tiongkok dan statusnya yang melesat sebagai kekuatan ekonomi dunia. Penelitian para sarjana tentang orang Tionghoa perantauan berperan pula dalam membuka wawasan tentang hubungan mereka dengan ìtanah air bayanganî atau ìmythic homelandî, Tiongkok.
Meskipun telah banyak perhatian diberikan kepada orang Tionghoa di Indonesia, para sarjana belum secara khusus meneliti dari kaca mata media, bagaimana sekelompok orang Indonesia Tionghoa tumbuh di lingkungan media dan bu daya yang terkekang selama 33 tahun. Buku ini merintis langkah awal dalam menelaah ingatan kolektif generasi ini tentang masa remaja mereka tumbuh besar di lingkungan yang dikendalikan oleh pemerintah dan berdampak pada pembentukan dan pemeliharaan jati diri mereka, serta pemahaman kembali ketionghoaan atau ìChinesenessî mereka di dalam kehidupan sehari-hari. ìStudi seperti ini selayaknya dikembangkan di semua kelompok etnik Indonesia ka rena membantu mempererat kesatuan bangsa.î óHarry Bhaskara, The Jakarta Post ìPenelitian yang dilakukan oleh Aimee menunjukkan dengan jitu keragaman orang Indonesia Tionghoa, dan menawarkan pemahaman yang berharga tentang dinamika yang kompleks di mana bangsa Indonesia dari latar be lakang yang beragam dan sering merupakan paduan unsur berbeda, senan tiasa merumuskan ulang diri mereka sendiri dan tempat mereka di dalam pembangunan bangsa.î óProfesor Melani Budianta, Universitas Indonesia