“Setelah suatu kebutuhan seseorang secara substansial terpenuhi, maka yang bersangkutan
tidak akan termotivasi lagi pada kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu, untuk memotivasi
karyawan, seorang manajer perlu memahami pada tingkat kebutuhan yang mana karyawan
tersebut berada di dalam hierarki”.
(Abraham Maslow)
“Teori ekspektasi menyatakan bahwa individu cenderung akan bertindak dengan cara tertentu
berdasarkan harapan (ekspektasi) bahwa tindakannya tersebut akan diikuti dengan suatu hasil
tertentu sebagai daya tariknya”.
(Victor Vroom)
”Para karyawan selalu mengkaitkan antara apa yang mereka dapatkan dari suatu pekerjaan
(output) dengan apa yang telah mereka kerjakan atau korbankan (input), kemudian
membandingkan rasio output - input pribadi dengan orang lain yang relevan”.
(J. Stacey Adams)
”Kepemimpinan transformasi dan visioner (kepemimpinan lintas budaya) memiliki daya tarik
universal sebagai dampak dari kemajuan teknologi dan persaingan global, serta pengaruh
multinasional.
Kepemimpinan transformasi adalah kepemimpinan yang cenderung menstimulasi,
menginspirasi, dan mentransformasi semangat, sikap, dan pandangan anggota kelompoknya
untuk mencapai hasil kinerja yang luar biasa. Pemimpin transformasi senantiasa memperhatikan
kepentingan dan kebutuhan anggota kelompoknya, serta mentransformasi pemahaman anggota
kelompoknya mengenai isu-isu tertentu dengan cara pandang yang baru.
Sedangkan kepemimpinan visioner adalah kepemimpinan dengan kemampuannya untuk
menciptakan dan memaknai, serta mewujudkan visi masa depan (yang realistis) menjadi sebuah
kenyataan. Visi ini jika diimplementasikan secara tepat mampu memberikan energi yang luar
biasa untuk dapat ”melompat jauh” ke masa depan. Visi organisasi haruslah jelas dan menarik
(unik) sehingga dapat menciptakan dorongan atau emosi, serta memberikan inspirasi bagi
seluruh anggota kelompok atau organisasi untuk mewujudkannya”.
(Pandangan Kontemporer Tentang Kepemimpinan)