Bagaimana perasaan menjadi cantik?
� Bagaimana pula perasaan menjadi gadis paling jelek?
� Tidak seperti yang lain, Murni mengalami keduanya. Memahaminya, lebih dari siapapun. Sebab dulu, sebelum pesona wajahnya hilang akibat siraman air keras, ia adalah satu dari gadis paling cantik di desa.
� Menjadi cantik, anugerah. Juga bencana.
� Kecantikan itu yang membuatnya terusir dari desa hingga harus mengais nasi di jalan.
� Menjadi jelek, yang dianggap musibah bagi yang ditakdirkan demikian, belakangan malah memberikan Murni, kesempatan menemukan ketulusan. Membuatnya mendapatkan sesuatu yang lebih manusiawi dari sekedar persoalan keindahan rupa.
�
� Mutiah Syahidah adalah satu dari pelopor fiksi Islami tahun '90-an. Beberapa kali memenangkan Lomba Menulis Cerpen Annida, membuat karya-karyanya banyak dinanti pembaca. Salah satu cerpennya terpilih dalam antologi cerpen terbaik 15 tahun Annida. Lewat "Nuansa Bening Cinta", Mutiah Syahidah mengukuhkan kehadirannya kembali dalam deretan penulis fiksi Islami terdepan.