Selama lebih dari 150 tahun, Pride and Prejudice
tetap menjadi salah satu novel Inggris terpopuler
"Sejak awal, perangaimu, keangkuhanmu, sikap acuh tak acuhmu, jadi landasan kebencianku padamu. Sebelum sebulan mengenalmu, aku sudah tahu bahwa kau adalah pria yang takkan mungkin kunikahi."
Di mata Elizabeth, Mr. Darcy tidak pernah menjadi sosok yang memesona. Baginya laki-laki itu angkuh, sombong, dan menyebalkan. Elizabeth membenci tatapannya yang merendahkan, cara bicaranya yang meremehkan, dan segala hal tentang bangsawan kaya raya itu. Kebencian itu semakin bertambah ketika Elizabeth mengetahui bahwa Mr. Darcy telah melakukan hal yang menurutnya tidak bisa dimaafkan.
Butuh waktu lama bagi Elizabeth untuk memahami sisi lain Mr. Darcy dan menerima
kenyataan akan kebaikannya yang tersembunyi. Dan, ketika akhirnya gadis itu menyadari
perasaannya pada Mr. Darcy telah berkembang menjadi cinta, dia pun jadi ragu, akankah dia bisa menebus prasangkanya yang sangat buruk pada laki-laki itu? Lalu, akankah cintanya yang baru tumbuh itu menjadi sia-sia?
Dalam Pride and Prejudice, Jane Austen menuangkan detail yang memikat mengenai
kaum menengah ke atas pada abad-19. Karakter-karakternya yang memukau, juga narasinya yang cerdas, menjadikan novel ini sebagai salah satu roman terpopuler sepanjang masa.
"Kecerdasan Jane Austen setara dengan kesempurnaan cita rasanya."
--Virginia Woolf
"Miss Austen tentu merupakan penulis yang luar biasa. Dia melakukan segalanya dengan hebat. Hingga saat ini, karyanya sama sekali tidak bercela."
--Anthony Trollope
"[Jane Austen] berbakat dalam menggambarkan ciri khas, rasa, dan tokoh-tokoh dalam
kehidupan sehari-hari, yang menurutku adalah hal paling mengagumkan."
--Sir Walter Scott
Jane merupakan novelis besar Inggris pada era abad ke-18 sampai abad ke-19. Pada saat ia masih hidup, tidak sekali pun namanya dicantumkan pada novel yang ditulisnya. Semuanya hanya menyebut "Oleh Seorang Wanita".
Jane Austen lahir dan besar dalam keluarga pencinta buku. Pada 1801 Ayahnya mempunyai 500 judul buku dalam perpustakaan pribadinya. Seluruh keluarganya gemar membaca, menurutnya, "Kami senang membaca novel, dan kami tidak merasa malu karenanya."
Lahir pada 16 Desember 1775 di Stevenson, Hampshire, England, Jane tidak pernah mengenyam pendidikan di sekolah lain, selain di sekolah Abbey, Reading. Jane bersama kakaknya belajar menggambar dan bermain piano di rumahnya.
Jane menulis novel pertamanya pada saat berumur 14 tahun. Novel-novel tersebut adalah : Love and Friendship, A History of England by a Partial, dan Prejudice and Ignorant Historian.
Pada saat usianya 20 tahun, Jane menulis novel yang kemudian diterbitkan dengan judul Sense and Sensibility, Pride and Prejudice, dan Northanger Abbey. Dia juga menulis novel yang berjudul The Watson, tapi dia tidak pernah menyelesaikannya.
Pride and Prejudice, Persuasion,The Three Sister, Sense and Sensibility dan Emma merupakan contoh novel yang tidak jauh berbeda dengan kehidupan sehari-hari keluarga Austen. Semuanya bertemakan kasih sayang dalam keluarga, romantisme pria dan wanita. Hampir ...
romantis banget tapi tidak berlebihan. sebuah gambaran yang indah tentang kisah cinta yang sempurna. dialog-dialog yang ada di novel benar-benar berkelas dan dapat memotivasi diri. buku yang dibuat pada abad 19 ini tak lekang oleh zaman. benar-benar indah. very recomended :-)
buku yang sangat direkomendasikan untuk dibaca. sangat romantis dan banyak pelajaran yang bisa dipetik dari buku ini. buku yang luar biasa. pokoknya buku ini sangat direkomendasikan untuk bertengger di rak buku rumah
:D
It's surely a work of art in english literature ... Timeless romantic story ... When I started read this novel, I'm drown into it. And soon falling for elisabeth bennet fun fearless character for a woman who lived centuries ago. And of course like any other woman, mr darcy is my fave. It's a must read novel :) thumbs up
Kecerdasan Austen dalam merangkai cerita tercermin dengan jelas dalam setiap untaian kata-kata di dalam buku ini. Di dalamnya kita akan menemukan banyak sekali hal-hal menarik mengenai kehidupan masyarakat Inggris di abad pertengahan. Salah satunya adalah bagaimana mereka suka sekali berdansa. Hahaha...
I love how Austen describe every character in this book, how the plot flows naturally, how she makes me laugh everytime she act with her jokes, and how she makes me drown into a deep thinking of what exactly pride is. Excelent, adalah satu-satunya komentar yang bisa saya berikan selepas membaca buku ini. A must read.