Tanpa pacar, hidup akan terasa hampa dan garing. Begitulah barangkali ungkapan yang tepat melihat fenomena pacaran yang telah membudaya. Jika pacaran dilakukan masih dalam batas koridor sesuai dengan adat ketimuran, tentu sah-sah saja karena pacaran bisa dijadikan sebagai ajang saling mengenal (ta’aruf) untuk mencapai taraf saling memahami dan mengerti antara dua insan yang berlainan jenis. Sayangnya, banyak remaja yang berpacaran hanya sebatas untuk having fun, bahkan sudah di luar batas dan tergoda oleh nafsu sesaat. Yang ada adalah pacaran yang tidak sehat. Lalu seperti apa sih pacaran sehat itu? Apa saja batasan-batasannya? Apa yang harus dilakukan agar prestasi sekolah tidak jeblok dengan kehadiran virus merah jambu? Lantas, bagaimana juga kalau harus jomblo? Dalam buku ini, pertanyaan yang menari-nari di pikiran kamu itu akan dijawab dengan tuntas. Kamu akan menjadi remaja yang dinamis dan dewasa. Jangan sampai kamu sakit hati, merasa dibohongi, dikhianati, atau nilaimu jeblok gara-gara tidak membaca buku ini!