Kelahiran menuju ke kematian, dan kematian mengawali kelahiran. Sebuah kehidupan baru lumrahnya disambut dengan kebahagiaan, kedatangannya merupakan simbol harapan baru dan perkembangan. Di sisi lain, ada pula kehidupan yang datang ke dunia tanpa sambutan dan tak terberkahi, yang mengalami banyak kenaasan. Ada empat fase dunia yang fana (tak kekal), yakni pembentukan, keberadaan, penguraian, dan ketiadaan. Dan bahwa hati adalah asal muasal dari segala yang kita perbuat. Ajaran Buddha menyatakan bahwa tubuh manusia tersusun dari Empat Unsur, yakni tanah (yang menyusun kulit, daging, urat, dan tulang), air (darah dan liur), api (suhu tubuh), dan angin (napas). Master Cheng Yen suatu kali berbicara mengenai ketidakekalan kehidupan, "Ketika Empat Unsur ada dalam kewajaran dan harmoni, kedamaian tercapai; jika tidak, bencana pun muncul. "Lepaskanlah segala kemelekatan fisik dan psikis, dan penuhi tugas sehari-hari Anda, maka Anda akan mewujudkan nilai-nilai sejati kehidupan Anda." Dalam kehidupan kita yang singkat ini, bagaimana kita dapat meninggalkan warisan yang tidak akan kita sesali? Ini semata-mata bergantung pada bagaimana kita memandang kehidupan dan apakah kita menghormati kehidupan dan menggunakan kemampuan kita dengan bijak. Itulah yang ingin diutarakan oleh Lingkaran Keindahan, bahwa pikiran dan hati adalah asal dari perbuatan kita, dan dengan membiarkan dan melepaskan semua kemelekatan kita akan berada dalam harmoni dan kedamaian. *** Editor's Note : Tim Penerjemah adalah praktisi penerbitan buku dan majalah Buddha, Handaka Vijjananda. Pernah menerjemahkan buku Dalai Lama, terbitan Elex Media, The Art of Happiness at Work. Disajikan dalam bentuk cerita-cerita nyata secara ringan, bahkan dalam bahasa percakapan antara Master Cheng Yen (pendiri Yayasan Tzu Chi) dan orang yang diceritakan.