Buku yang merupakan hasil dari pergulatan akademik penulis, sebagai tugas akhir studi penulis pada jenjang Doktoral (S3) dalam bidang Pengkajian Islam, dengan konsentrasi Antropologi dan Sosiologi Agama, di Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2023. Buku yang berasal dari disertasi penulis berjudul, “Reproduksi Kultur Keberagamaan di Madrasah: Studi Atas Proses Sosialisasi dan Pelembagaan Kultur Keberagamaan Moderat pada Peserta Didik Madrasah di Solo”, ini bukan lahir dari ruang hampa. Bukan pula dari hasil yang instan. Ada pergulatan akademik dan non-akademik penulis di tengah tren dan kecenderungan semakin berkembangnya paham, sikap dan perilaku keberagamaan yang intoleran bahkan hingga yang radikal-ekstrim di lingkungan lembaga pendidikan di Indonesia, terutama pada pendidikan Islam. Memang, telah banyak studi dengan isu sejenis yang mengungkap bahwa peserta didik pada sekolah umum cenderung lebih potensial untuk menjadi sasaran target infiltrasi kelompok radikal-ekstrim. Sementara madrasah, yang lebih dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam bercorak moderat, praktik keberagamaan peserta didiknya ternyata belum mampu mendominasi ruang publik di Indonesia, khususnya di wilayah Solo. Satu daerah yang memiliki akar historis sangat penting bagi perkembangan Islam di Jawa. Sebuah daerah yang selain memiliki tingkat pluralitas masyarakat yang tinggi, juga menyimpan potensi konflik bernuansa etnis maupun keagamaan yang cukup signifikan. Meski mayoritas praktik keberagamaan masyarakatnya dapat digolongkan sebagai moderat, tetapi karena cenderung memilih untuk ‘diam’ atau ‘mendiamkan’ berbagai isu dan persoalan bernuansa keagamaan yang muncul, keberadaan mereka pun seolah menjadi minoritas di ruang publik. Mengapa bisa demikian? Di sinilah pentingnya kehadiran dari buku ini. Sebuah buku hasil penelitian yang mencoba menggambarkan konteks dan setting sosial terkait bagaimana sebenarnya proses reproduksi kultur keberagamaan moderat di kalangan generasi muda Muslim, terutama di kalangan peserta didik Madrasah Aliyah di Solo. Proses penggambaran tersebut diawali dengan melihat kebijakan pemerintah terkait moderasi agama di tingkat madrasah, proses sosialisasi dan pelembagaan kultur keberagamaan moderat di tingkat madrasah, hingga menggali berbagai faktor atau konteks yang berkontribusi dalam proses kontruksi moderasi beragama. Selain itu, kehadiran buku ini diharapkan pula dapat memperkaya perspektif studi, mendorong lahirnya kajian pada isu sejenis, dan menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak terkait untuk melihat secara lebih mendalam mengenai model keberagamaan, pola sosialisasi dan pelembagaan kultur keberagamaan moderat di lingkungan lembaga pendidikan secara umum di Indonesia. Sebab lembaga pendidikan merupakan tempat yang sangat vital bagi proses transmisi pengetahuan dan transmutasi kultur keberagamaan.