MAZMUR adalah sebuah jeritan hati yang menyatakan kemurnian jiwa manusia di hadapan Tuhan. Ada jeritan air mata, penderitaan, sekaligus rasa syukur yang meninggikan nama Tuhan! Dalam fenomena kehidupan manusia, kejujuran dan jeritan menjadi hal yang personal. Bahkan kerap kali bila ada nada getir kehancuran diri menjadi bayang-bayang aib sebagai penghalang kesaksian kepada sesama. MAZMUR dalam Alkitab memberikan catatan yang berbeda. Pemazmur dengan lantang menyatakan isi hatinya. Jeritan yang tertahan telah diungkap dan disingkap oleh Roh Allah. Sehingga aib dan getir diubah-Nya menjadi pernyataan pesona ilahi! Membaca dan menelusuri setiap jeritan penulis, menjadi perjalanan pertumbuhan rohani editor secara pribadi. Semua penderitaan menjadi narasi perjalanan yang memukau di dalam Tuhan! Hakikinya setiap kita memiliki MAZMUR KEHIDUPAN, bahkan dapat menjadi terang bagi setiap hati yang membacanya! Inilah suara penderitaan yang penuh kasih-Nya! Prolog: Aku teringat tulisan ini, yang aku tulis di dalam buku harianku saat masih berumur 10 tahun. Tulisan seorang anak perempuan yang penuh dengan kemarahan. Marah pada hidup, marah pada kesengsaraan! Entah bagaimana caranya seorang anak kecil yang masih polos dapat menulis kata-kata ratapan hati yang begitu dalam, seolah sudah tahu apa arti kalimat tersebut. Di usia seorang anak yang seharusnya penuh keceriaan, sukacita, dan menikmati indahnya masa bermain, aku justru terkurung di dalam tubuh yang aku anggap sebagai sumber sengsara. Selling Point: Buku Mazmur Kehidupanku ini adalah sebuah jeritan hati yang menyatakan kemurnian jiwa manusia. Buku ini ditulis oleh para penyandang disabilitas. Membaca dan menelusuri setiap jeritan penulis, menjadi perjalanan pertumbuhan rohani editor secara pribadi.