Goodreads Choice Award Nominee for Favorite Book, Young Adult Fantasy, Goodreads Author (2010), RT Reviewers' Choice Award Nominee for Best Young Adult Paranormal/Fantasy Novel (2010)
SIHIR MEMANG BERBAHAYA--TAPI CINTA TETAP LEBIH BERBAHAYA
Pada zaman Victoria, Tessa Gray yang berusia enam belas tahun menyeberangi samudera untuk menemui kakak laki-lakinya di Inggris. Sesuatu yang mengerikan sedang menantinya di Dunia Bawah London, di mana vampir, warlock, dan makhluk gaib lainnya berjalan diam-diam di jalanan yang diterangi lampu gas. Hanya para Pemburu Bayangan, ksatria yang mengabdi untuk menyingkirkan iblis dari dunia, yang menjaga keteraturan di tengah kekacauan.
Tanpa teman dan diburu, Tessa berlindung kepada para Pemburu Bayangan di Institut London. Tessa segera tertarik dengan--dan terkoyak di antara--dua sahabat. Ada James, yang ketampanan rapuhnya menyembunyikan rahasia mematikan. Lalu ada Will, yang bermata biru, dengan kejenakaan tajamnya dan suasana hatinya yang cepat berubah-ubah membuat semua orang menjaga jarak... semua orang, benar, kecuali Tessa.
Dapatkah Tessa menemukan kakaknya? Kenapa Tessa diincar oleh Magister yang misterius? Akankah Will membiarkan Tessa memahaminya sebelum gadis itu luluh oleh kehangatan sahabatnya?
Cassandra Clare dilahirkan oleh orang tua kebangsaan Amerika di Tehran.
Ditahun 2004 Clare mulai mengerjakan novel pertamanya yang akan diterbitkan City of Bones, yang terinspirasi dari kehidupan Manhattan.
City of Bones, merupakan cerita fantasi kontemporer yang menceritakan mengenaik karakter-karakter Clary Fray, Jace Wayland, dan Simon Lewis menjadi buku laris New York saat penerbitannya tahun 2007.
City of Ashes dan City of Glass akan menyelesaikan cerita trilogi ini. Ditahun 2009, buku terakhir, City of Fallen Angels telah diumumkan penerbitannya.
Buku ini memberikan fantasi yang lain tentang malaikat, manusia serigala dan vampire. Misteri yang dikembangkan pengarang membuat pembaca tidak sanggup melepaskan buku sampai selesai membaca dan segera ingin menyelesaikan buku kedua juga. Cinta segitiga yg manis...
olehAdinda Gita PriyantikapadaSabtu, 14 Januari 2012
Membaca buku ini serasa dibawa ke dunia berbeda pada era victoria. Penggambaran yang detail dan alur cerita yang cukup cepat namun rapi membuat buku ini sulit ditinggalkan sebelum sampai ke halaman terakhir. Dialog antar karakter cerdas dan lucu, dengan cara yang sarkastik. Serta elemen-elemen kejutan di dalamnya menambah nilai plus untuk buku ini.
Well, to be fair enough, seri pertama Infernal Deviced ini kontinuitas ceritanya lebih terjaga daripada Mortal Instruments series, banyak misteri yang belum dikeluarkan, bikin sangat penasaran sama buku keduanya. Setting era victoria-nya sangat pas dan menambahkan kesan kelam dan 'dark' dalam ceritanya, bisa membayangkan jika novelk ini jatuh ke sineas yang bisa dengan tepat menginterpretasikannya, maka ini bisa jadi film bagus (berbanding terbalik dengan Twilight saga yang jumlah penggemar dan non-penggemar sama banyaknya) karena porsi drama dan action yang sama rata.
Ada yang bisa membayangkan siapa yang pantas memerankan Will dan James?